JAMBI, korem042gapu.mil.id - Rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Jambi periode I tahun 2019, Mengangkat tema "makna FSVA dalam mewujudkan ketahanan pangan", dibuka oleh Gubernur Jambi Fachrori Umar dan dihadiri Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI Agung Hendriadi, Danrem 042/Gapu yang diwakili oleh Kasrem Letkol Arh Hary Sassono Utomo,SH, para Bupati/Walikota Seprovinsi Jambi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pokja Ahli DKP dan undangan lainnya, bertempat di ruang mayang mangurai Bappeda provinsi Jambi, Senin (29/4/2019).
Gubernur Jambi mengatakan bahwa sektor pertanian saat ini dan ke depan masih dihadapi dengan permasalahan yang kompleks dan dinamis, salah satu indikasi yang dapat dirasakan saat adalah dari ketersediaan lahan pertanian yang semakin berkurang dan jumlah penduduk yang terus bertambah. Dalam hal ini, ketersediaan lahan erat kaitannya dengan peningkatan produksi untuk mewujudkan ketahanan pangan.
"Suatu daerah dapat dikatakan tahan pangan apabila daerah tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan bahan yang cukup baik, jumlah mutu terjangkau dan aman bagi penduduk di wilayah tersebut, " terang Fachrori.
Lebih lanjut dikatakan, ketika kondisi pangan suatu daerah tidak tersedia dan tidak cukup memenuhi kebutuhan penduduk maka yang akan terjadi adalah kerawanan pangan.
Di Provinsi Jambi peta ini disusun dengan tujuan memberikan informasi dan mengetahui secara jelas mengenai konsep kerawanan pangan berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan, menyediakan sarana bagi para pengambil kebijakan untuk cepat mengidentifikasi daerah yang lebih rentan serta mengidentifikasi penyebab kerentanan pangan dan menentukan strategi yang tepat untuk menangani kerawanan pangan kronis pada tingkat kabupaten kota berdasarkan indikator yang ada. "peta tersebut telah selesai dan disosialisasikan ke kabupaten kota namun sesuai kewenangan peta yang disusun tersebut hanya sampai pada tingkat kecamatan selanjutnya sayaminta Kepada Bupati walikota dapat menindaklanjutinya dengan menyusun FSVA sampai tingkat desa, " pungkasnya.
Kasrem 042/Gapu saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan bahwa Korem sangat mengapresiasi akan kegiatan tersebut, dimana Ketahanan pangan adalah masalah kompleks, karena itu penanganannya harus dilakukan bersama seluruh pemangku kepentingan mulai dari sektor pertanian, kesehatan, pendidikan, perdagangan dan lainnya, ujar Kasrem.(penrem042/Gapu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar