JAMBI, korem042gapu.mil.id – Gubernur Jambi Fachrori Umar menjadi inspektur upacara peringatan ke-55 Hari Bhakti Pemasyarakatan. Upacara digelar di Lapas Kelas I kota Jambi, Jl. Pattimura No.KM.8 No.10, Rw. Sari, Kota Baru, Kota Jambi, Jambi, Sabtu (27/4/2019).
Tema yang diusung pada yakni 'Mengimplementasikan Nilai Profesional, Akuntabel, Sinergis, Transparan, dan Inovatif (PASTl) demi mewujudkan Revitalisasi Pemasyarakatan. Hadir Danrem 042/Gapu yang diwakili oleh Kabintalrem 042/Gapu Kapten Inf A.Riyadh,S.Ag, Kapolda diwakili AKBP M.Sanusi, Kepala BNN Jambi, para pejabat Eselon III dan IV Kemekumham serta pegawai lapas Prov Jambi dan Undangan.
Dalam amanatnya Gubernur Jambi Fachrori Umar membacakan Amanat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly mengatakan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan bukan hanya sebagai upaya mengenang sejarah. Namun menjadi daya pacu untuk meningkatkan pengabdian dalam menciptakan pemasyarakatan yang lebih baik.
"Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-55 tentu tidak hanya dijadikan sebagai nostalgia semata atau mengenang history. Peringatan itu harus mampu menjadi spirit, daya pacu, meningkatkan legacy yang baik untuk meneruskan semangat juang dan pengabdian para pendahulu yang telah menegakkan dasar-dasar pemasyarakatan," kata Yosanna.
Yosanna mengatakan perjuangan yang dilakukan oleh tokoh pemasyarakatan terdahulu bukanlah sebagai filosofi balas dendam atas perbuatan yang dilakukan warga binaan. Namun sebagai upaya untuk melanjutkan cita-cita para pendahulu dalam membina narapidana. "Keberanian mengambil sikap untuk meninggalkan filosofi pembalasan, menuju filosofi pemasyarakatan yang dilakukan oleh pendahulu kita adalah merupakan dasar bagi kita untuk terus melanjutkan cita-cita mereka," lanjutnya.
Dia menambahkan indikator pemulihan warga binaan adalah kemampuan untuk meningkatkan kepribadian narapidana. Sehingga warga binaan yang telah menyelesaikan masa di dalam lembaga pemasyarakatan agar menjadi warga negara yang berguna bagi bangsa dan negara. "Indikator keberhasilan pemulihan kesatuan lingkungan hidup, dan penghidupan terletak pada kemampuan kemampuan pemasyarakatan dalam memperbaiki dan meningkatkan kapasitas narapidana. Baik dalam dimensi kepribadian, mental, spiritual, maupun dalam dimensi kemandirian. Bukan hanya secara ekonomi, mampu mandiri dalam menjalankan kehidupannya kembali. Menjadi warga negara yang berguna bagi bangsa dan negara," kata dia.
Diakhir amanat, Gubernur Jambi meminta kepada seluruh jajaran pemasyarakatan untuk menerapkan sikap PASTI. Selain itu mengaskan agar setiap jajaran pemasyarakatan agar senantiasa berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada warga binaan. "Saya mengajak seluruh jajaran permasyarakatan untuk betul-betul mengambil sikap yang profesional sesuai dengan sistem kita PASTI, Profesional, Akuntabel, Transparan, Sinergis dan Inovatif. Untuk menjaga keinginan tersebut dipenuhkan langkah-langkah perbaikan yang dilandasi dengan sebuah kata kunci, komitmen. Karena komitmen akan menjadi fondasi kita, benteng kita dalam menjalankan niat baik," tutupnya.(penrem042gapu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar