JAMBI, korem042gapu.mil.id – Komandan Korem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy,M.Sc.S.S., didampingi Kasiter Mayor Inf Sunardi dan Pasikomsos Mayor Inf Herman Nursali menerima Kunjungan Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Jambi Kolonel Inf (Purn) Anuir dengan didampingi oleh Penasehat LVRI Kol Inf (Purn) Kaulan Sugiarto, Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Provinsi Jambi Kolonel Inf (Purn) Sutrisno, Ketua HIPAKAD Jambi Nur Hadi serta Sekretaris FKPPI Jambi Welly di Makorem 042/Gapu Jambi, Kamis (2/5/2019).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus membicarakan tentang perkembangan situasi Provinsi Jambi selama dan setelah Pileg dan Pilpres tahun 2019.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy,M.Sc.S.S., menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan rasa hormat terhadap semangat sinergitas dan solidalitas kepada Pengurus LVRI, Pepabri, HIPAKAD, dan FKPPI selama ini. “Semangat sinergitas dan solidalitas Keluarga Besar TNI tersebut menjadi sumber inspirasi bagi seluruh Prajurit TNI-Polri sehingga tetap kompak dalam menjaga keutuhan NKRI,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga, Danrem juga menyampaikan bahwa pada pelaksanaan Pemilu yang lalu kita TNI selalu memegang teguh komitmen netralitas dan jati diri TNI dengan tidak terlibat politik praktis serta selalu meningkatkan Kemanunggalan dengan Rakyat.
Dikatakan, ada beberapa alasan TNI tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 ini bahkan setiap Pemilu beberapa tahun sebelumnya dan helatan Pilkada. “Diantaranya alasan soliditas TNI, kultur TNI, reformasi TNI, dan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, serta tentara profesional,” ujar Danrem.
Selanjutnya Danrem mengingatkan tentang bahaya proxy war yang merupakan ancaman utama bagi bangsa Indonesia pada abad ke-21. Proxy war adalah perang ketika pihak yang berkepentingan tidak ikut terlibat langsung pada saat perang tersebut terjadi, tahu-tahu mendapatkan keuntungan dan manfaat dari hasil peperangan itu, ujarnya.
Padahal perang adalah upaya suatu bangsa atau negara untuk melumpuhkan bangsa atau negara lain. Tujuannya bermacam-macam, antara lain, karena ingin menguasai bangsa lain untuk mengangkangi kekayaan alamnya atau akan mengangkangi pasar potensialnya. Selain itu, juga untuk menguasai geopolitik maupun geostrategisnya serta membuat suatu bangsa atau negara lain tetap dalam keadaan tak berdaya, merana, walaupun sebenarnya kaya raya, kata Danrem.
Dalam proxy war, negara yang berkepentingan, memanfaatkan potensi konflik di negara sasaran, misalnya isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Hal ini melumpuhkan otak dan raga melalui penyebaran narkoba, miras, dan pornografi, serta maraknya perilaku KKN sehingga terciptanya ketidakadilan menyebabkan timbulnya kerawanan kesenjangan dan konflik sosial berkepanjangan.
Apabila ditelaah lebih dalam dan jujur, agaknya tidak usah menunggu abad 21, sekarang pun dan bahkan sebelumnya, sebenarnya bangsa Indonesia sudah merupakan korban proxy war, pungkas Danrem.
Sementara itu, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Jambi Kolonel Inf (Purn) Anuir mengapresiasi kebijakan Pimpinan TNI Dengan Netralitas TNI dalam meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI, terutama dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2019 yang lalu.
“Sinergitas dan soliditas TNI dengan Institusi manapun dalam Pilpres dan Pileg tahun 2019 merupakan suatu keharusan sehingga tercipta jalannya pesta demokrasi yang aman dan lancar, dan dapat membantu pemerintah dalam Menciptakan situasi yang kondusif, sejuk dan aman sebelum maupun setelah Pilleg dan Pilpres Tahun 2019 di Wilayah Provinsi Jambi” pungkasnya.(penrem042gapu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar