JAMBI - Masalah kebakaran hutan dan lahan di Jambi diminta bisa segera diatasi lantaran warga sekitar sudah banyak yang terserang penyakit akibat kabut asap.
Danrem Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy bersama Ketua sementara DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto dan Kapolda Jambi Irjen Muchlis AS, pun meninjau lokasi karhutla agar dapat mengetahui secara langsung peristiwa yang terjadi.
Ketua sementara DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto saat diwawancarai awak media mengatakan bahwa “Saya langsung bergerak karena ini bukan saja masalah provinsi atau kabupaten dan kota. Ini masalah nasional dan harus ada bantuan dari pemerintah pusat karena ada titik kebakaran yang tidak dapat dijangkau manusia, sulit dijangkau alat pemadam,” kata Edi, Senin siang (9/9/2019).
Edi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi itu menjelaskan, berdasarkan data Air Quality Monitoring System (AQMS) Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Jambi, kualitas udara di Kota Jambi masuk dalam kategori berbahaya lantaran kabut asap akibat karhutla.
Saking berbahayanya kualitas udara di Jambi, pemerintah daerah terpaksa meliburkan sekolah selama beberapa hari ke depan demi mencegah para pelajar terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Ini masalah serius yang harus segera ditangani dan jangan terulang lagi. Kami bekerja dan berpikir keras untuk mencari solusi dan menyelesaikannya dengan bantuan semua pihak,” ujar Edi.
Edi meminta pemerintah pusat lebih aktif membantu penyelesaikan karhutla yang memicu kabut asap di Jambi. Dia meminta pemerintah pusat melakukan rekayasa cuaca atau hujan buatan untuk memadamkan api di lokasi karhutla di Jambi.
“Pemerintah pusat sudah waktunya turun membantu penyelesaian masalah ini. Pemerintah pusat harus tangani kabut asap di Jambi, siapkan hujan buatan untuk memadamkan api, menghilangkan kabut asap, dan mengembalikan udara bersih di Jambi,” kata dia.
Sementara itu Danrem Elphis selaku Dansatgasgab Jambi saat dikonfimasi mengatakan bahwa Musim kemarau panjang yang melanda Indonesia khususnya Provinsi Jambi sehingga membuat sejumlah wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menyikapi persolan itu, satuan tugas (Satgas Karhutla) mengajukan permintaan hujan buatan.
Komandan Satgasgab Karhutla itu juga mengatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin guna mengatasi Karhutla di Provinsi Jambi.
"Bulan kemarin kita sudah berupaya minta hujan buatan dengan Pemerintah Pusat. Namun, karena ada beberapa waktu Jambi telah di guyur hujan jadi permintaan itu di batalkan oleh Pemerintah Pusat," ujarnya.
Lanjutnya, saat ini Satgas Karhutla telah mendapatkan bantuan dua water bombing oleh Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB).
"Dua dari heli water bombing dari BNPB pusat dan satu heli water bombing milik Sinarmas," katanya.
Menurutnya dengan kondisi yang terjadi saat ini tidak cukup hanya mengandalkan water bombing saja. Untuk itu pihaknya membuat kanal-kanal di sekitaran lahan yang terbakar.
Ketika ditanya berapa luasan lahan yang terbakar di Provinsi Jambi, Ia mengatakan terhitung dari bulan Januari hingga saat ini telah mencapai lebih kurang 700 hektar lebih lahan yang terbakar, pungkasnya.(penrem042gapu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar